Senin, 30 April 2012

Bus Yanti Grup Terbakar di Sumbar, 14 Tewas

 Padang: Kecelakaan tragis terjadi Selasa (1/5) pagi di Sumatra Barat. Dilaporkan sedikitnya 14 orang tewas saat bus penumpang PO Yanti Group terbakar.

Terbakarnya Bus Yanti Group terjadi di kawasan Hulu Air, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, sekitar pukul 04.30 WIB. Belum diketahui penyebab terbakarnya bus rute Bukittinggi-Pekanbaru itu. Juga belum diketahui jumlah penumpang lainnya yang mengalami luka.

Menurut Edi, Kepala Bidang Pencegahan BPBD Limapuluh Kota, bus bernomor BA 3653 L itu tiba-tiba terbakar saat melaju dari arah Riau menuju Bukittinggi. Edi yang ikut mengevakuasi korban, Selasa, mengatakan polisi untuk sementara menduga korban tewas sebanyak 14 orang berdasarkan jasad yang dievakuasi.

Korban luka-luka yang berhasil dievakuasi dirujuk langsung ke RSUD Adnand WD Payakumbuh, namun sopir bus yang selamat dikabarkan telah diamankan pihak Polres Limapuluh Kota.

"Jumlah korban luka-luka masih dalam pendataan," kata Edi.

Untuk mengevakuasi korban meninggal, sejumlah personel Damkar Kota Payakumbuh dan anggota BPBD Kabupaten Limapuluh Kota dikerahkan ke lokasi kejadian. Penyebab kecelakaan bus itu masih dalam penyelidikan pihak Polres Kabupaten Limapuluh Kota.
readmore »»  

VIDEO PORNO Goyang Sentolo, Libatkan Pedagang Pasar


KULONPROGO—Warga Kecamatan Sentolo dihebohkan dengan beredarnya video porno yang melibatkan salah seorang pedagang di Pasar Sentolo sejak pekan lalu. Hingga kini polisi masih memburu pelaku penyebaran video tersebut.
Berdasar informasi yang dihimpun Harian Jogja, video tersebut berdurasi 13 menit berisi adegan hubungan intim yang dilakukan sepasang pria dan wanita.
Kapolsek Sentolo, Kompol Dewa Putu Artana, Senin (30/4) menginformasikan, semula jajarannya mendapat informasi peredaran video tersebut sejak Sabtu (28/4). Sehari berikutnya, jajaran polsek melakukan razia ponsel di tempat keramaian dan berhasil menemukan dua buah ponsel yang menyimpan video porno yang diduga melibatkan salah seorang pedagang di Pasar Sentolo tersebut.
“Setelah melakukan razia, kami kemudian mengalisis siapa yang terlihat dalam video tersebut. Ternyata wanita yang ada di dalam video itu merupakan pedagang di pasar,” ungkapnya.
Penyidik kemudian memanggil Ls, 33, pedagang yang diduga terlibat dalam pembuatan video mesum tersebut. Menanggapi panggilan petugas, Ls kemudian diperiksa dengan status sebagai saksi.
Dalam pemeriksaan tersebut, Ls mengaku lupa kapan tanggal pembuatan video tersebut. Dia hanya ingat video itu direkam dua tahun silam di penginapan Virgo yang terletak di kawasan wisata Pantai Glagah.
Menurut Kompol Dewa, perekam video tersebut berinisial T, warga Kulonprogo yang dulu pernah menjalin hubungan asmara dengan Ls
readmore »»  

Kapal Feri Tenggelam di India, Lebih Dari 100 Orang Tewas


GUWAHATI, KOMPAS.com — Sebuah kapal feri yang kelebihan muatan tenggelam setelah sebelumnya terbelah dua akibat dihajar cuaca buruk saat melintasi Sungai Brahmaputra di India bagian timur laut, Senin (30/4/2012). Sejauh ini, tim penyelamat telah menemukan 105 jenazah korban tewas dan masih mencari sekitar 100 orang lainnya yang hilang.

"Badai menghantam kapal itu hingga pecah jadi dua," tutur Kepala Kepolisian Negara Bagian Assam JN Choudhury. Kapal feri itu membawa 350 penumpang, termasuk anak-anak, dan dalam perjalanan dari kota Dhubri, yang terletak sekitar 300 kilometer dari Guwahati, menuju kota Fakirganj.

Kapal berlayar di tengah hujan badai yang sangat deras. Menurut keterangan para saksi, kapal dua tingkat itu tidak dilengkapi dengan pelampung penyelamat bagi para penumpang dan dalam keadaan kelebihan muatan.

"Para penyelamat dari desa-desa di tepi sungai sudah menemukan 105 jenazah yang terdampar di pinggir sungai. Nasib sekitar 100 orang lainnya belum diketahui," tutur PC Haloi, Kepala Kepolisian Distrik Dhubri.

Perdana Menteri India Manmohan Singh menyebut kecelakaan ini sebagai tragedi dan menjanjikan akan mengirim tim penyelamat dari New Delhi dan daerah-daerah lain untuk membantu pencarian korban.
readmore »»  

SITUBONDO– Belasan anggota Polres Situbondo terjaring operasi lalu lintas. Ini menunjukan betapa rendahnya disiplin berlalu lintas tidak hanya milik masyarakan umum saja namun dilakukan juga oleh aparat penegak hukum.
Buktinya, saat digelar operasi Penegakan Penertiban dan Disiplin (Gaktiblin) yang digelar Seksi Propam Polres Situbondo, sebanyak 13 anggota Polres setempat tepergok melakukan pelanggaran kendaraan bermotor.
“Operasi pagi ini ada 13 anggota yang kedapatan melakukan pelanggaran kendaraan bermotor. Mereka akan dikenai sanksi tilang, sama seperti masyarakat umum. Makanya kami bekerja sama dengan Satuan Lantas,” kata Kasi Propam Ipda H Sugiyono kepada detik.com, Senin (30/4/2012).
Bentuk pelanggaran yang dilakukan anggota didominasi oleh Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) atau plat nomor. Tidak hanya sepeda motor maupun mobil polisi berpangkat bintara saja yang jadi sasaran. Kendaraan perwira pun juga tak luput dari pemeriksaan.
Bahkan, mobil Innova P-483-EP yang sedang ditumpangi Kapolres Situbondo AKBP Erthel Stephan juga dihentikan untuk diperiksa kelengkapannya.
“Wah, ada operasian rupanya. Silahkan saja diperiksa,” kata Kapolres AKBP Erthel Stephan sembari turun dari mobilnya.
Pantauan detik.com, operasi Gaktiblin Propam dipusatkan di pintu masuk Mapolres cukup mengejutkan anggota yang hendak ikut apel pagi. Bahkan di antaranya berusaha menghindari operasi, dengan memarkir kendaraannya di luar Mapolres Situbondo.
Namun, personil Propam yang mengetahuinya tetap saja mendekati dan melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan surat, seperti SIM, KTA, STNK, TNKB, kelengkapan kendaraan bermotor lainnya.
“Kegiatan seperti ini rutin dilakukan Propam untuk penegakan hukum internal ke dalam. Sebab analisa kami angka kecelakaan di Situbondo akhir-akhir ini meningkat dan kecelakaan itu selalu akibat pelanggaran. Makanya kami melakukan menertibkan dan itu kami awali dari internal anggota dulu,” tukas AKBP Erthel Stephan.
readmore »»  

12 Ribu Buruh Kepung Balai Kota DKI


Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)

Sekira 12 ribu buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) DKI Jakarta akan turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day.

Ketua KSPSI DKI Jakarta, William Yani, mengatakan massa akan berkumpul di Tugu Proklamasi pukul 08.00 WIB. Massa akan bergerak menuju Kantor Dinas Tenaga Kerja di Tugu Tani, Jakarta Pusat, sekira pukul 09.00 WIB.

Setelah itu, aksi unjuk rasa dilanjutkan di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta dan Bundaran HI sekira pukul 09.45 WIB. Di Kantor Gubernur atau Balai Kota DKI Jakarta, buruh akan menyerahkan tuntutan dari tujuh serikat pekerja yang tergabung dalam KSPSI DKI.

"Dari HI kami akan bergabung dengan pekerja Jawa Barat dan Banten menuju Gelora Bung Karno," kata Willi dalam pesan singkatnya kepada Okezone, Selasa (1/5/2012).

Dalam perjalanan menuju Gelora Bung Karno, KSPSI DKI akan bergabung dengan sekira 100 ribu buruh lain yang berada dalam komando KSPSI pusat. Willi sadar hal ini akan membuat arus lalu lintas cukup padat.

"Untuk itu diharapkan pengertian masyarakat Jakarta karena akan terjadi kepadatan lalu lintas luar biasa, tapi saya jamin aksi akan berjalan damai," tuturnya. 

readmore »»  

Anggota Provost Disiram Air Keras


sWJ2.jpg
Salah seorang anggota kepolisian mengalami luka di bagian tangan saat aparat kepolisian bergerak membubarkan paksa terhadap lebih dari seribu orang demonstran di depan Gedung DPR/MPR pada Jumat (30/3/2012) malam. Anggota dari Satuan Provost itu disiram air keras oleh salah seorang demonstran.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Komisaris Besar Agung Budi Maryoto. "Ada satu anggota polisi yang menjadi korban. Tangan kanannya terkena siraman air raksa," ujar Agung saat dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jumat malam.

Anggota yang menjadi korban itu adalah anggota Provost Mabes Polri bernama Brigadir Made AKP. Saat ini Made masih menjalani perawatan Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya. Agung mengatakan, penyiraman air keras itu bermula saat Made hendak mengosongkan area di depan pasukan anti-huru hara yang akan maju memecah massa. "Tiba-tiba ada yang menyiram air raksa. Tangan kanannya luka. Pelakunya masih kita cari hingga saat ini," kata Agung.

Lebih dari seribu orang demonstran dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI sejak Jumat (30/3/2012) siang. Setelah ibadah shalat Jumat, massa berusaha membobol pagar Gedung DPR. Nyaris seluruh sisi pagar telah dirobohkan oleh demonstran.

Sekitar 100 mahasiswa kemudian masuk menerobos ke halaman kompleks Gedung DPR. Mediasi sempat dilakukan dengan aparat kepolisian. Tak lama setelah mediasi itu, bom molotov meledak di antara kerumunan mahasiswa dan polisi. Akibat peristiwa itu, polisi langsung mengerahkan kekuatannya untuk membubarkan aksi sekitar pukul 19.15. Polisi kemudian menembakkan gas air mata dan memecah demonstran ke dua arah yakni ke Slipi dan Semanggi. Sekitar pukul 21.30, situasi kembali kondusif.
readmore »»  

Ibu Tega Siram Air Mendidih ke Anak Gadisnya


Malang nian nasib Chyntia Apriliani. Gadis cilik berusia 10 tahun itu menjerit-jerit kesakitan akibat pinggang dan perut sebelah kanannya melepuh. Ternyata, luka itu akibat tersiram air panas yang dilakukan Dina Hutasoit (30), ibu kandungnya sendiri.
Peristiwa memilukan itu terjadi di sebuah rumah kontrakan milik Hidayat (31), suami kedua Dina, alias ayah tiri Chyntia, Sabtu (28/4/2012) sekitar pukul 09.30. Rumah kontrakan sederhana itu terletak di Gang Asmin RT 06 RW 03 Susukan, Ciracas, Jakarta Timur.
Saat ditemui di rumah kontrakannya, Senin (30/4/2012), kepada Kompas.com, bocah yang telah putus sekolah sejak setahun lalu tersebut mengungkapkan kekecewaannya terhadap sang ibu. "Waktu itu di rumah ada mama, Chyntia sama adiknya kakek. Mama marah karena topi mama dibuang sama Sigit (adiknya), dibuang di lubang. Chyntia dipukulin dulu pake gagang sapu badan sama kaki, tiba-tiba mama nyiram air, sakit," katanya.
Setelah disiram air panas ibunya, kulit bagian pinggang, perut, serta pangkal paha sebelah kanan Chyntia seketika melepuh. Karena merasa kesakitan yang tak tertahankan, bocah malang itu lari keluar rumah sambil menjerit-jerit. Para tetangga yang mendengar teriakan Chyntia langsung mencari tahu apa yang terjadi.
Mereka baru menyadari ketika melihat bocah itu berjalan menuju luar rumah sambil menangis. Para tetangga yang peduli langsung melarikan bocah malang itu ke Rumah Sakit Pasar Rebo untuk mendapatkan pertolongan.
Chyntia merupakan anak pertama Dina Hutasoit dari suami pertamanya, Supri, warga Gabus, Babelan, Bekasi. Chyntia sebenarnya ingin disekolahkan oleh Supri di Bekasi, tetapi sejak memasuki kelas III SD, Chyntia dibawa oleh ibunya dan tinggal bersama dengan Hidayat, suami kedua Dina. Dengan suami keduanya, Dina memiliki dua anak, yaitu M Deri Saputra (5) dan Sigit (1,5).
Fatimah (61), nenek Chyntia yang tinggal di dekat rumah keluarga tersebut, mengungkapkan, Dina kerap melakukan tindakan kekerasan terhadap anaknya. Bahkan hanya karena alasan sepele, Dina yang diketahui sehari-hari bekerja di sebuah kafe di bilangan Cipayung, Jakarta Timur, tersebut tega menghajar anaknya sendiri dengan sapu atau tangan kosong. "Iya, sering marah-marah sendiri," ujarnya.
Fatimah mengatakan, alasan yang dikatakan Dina hingga tega menyiram Chyntia dengan air panas merupakan omong kosong. Dia mengatakan, alasan bahwa Dina melakukan itu karena Chyntia merengek meminta susu atau alasan ekonomi adalah upaya menutupi kesalahannya.
"Bohong itu, mana ada anak segede ini minum susu. Itu supaya dia enggak disalah-salahin saja, semua omong kosong," ujarnya.
Sehari setelah kejadian, Dina diketahui pergi ke rumah saudaranya di daerah Kalideres untuk meminta bantuan pengobatan. Hingga Senin siang, Dina belum kembali ke rumah kontrakannya. Oleh sebab itu, Chyntia dijaga oleh sang nenek dan keluarga di sekitarnya.
Chyntia mengaku tak bisa melupakan peristiwa yang menimpanya. Meski mengaku ada sedikit rasa benci dengan ibunya, naluri rindu sang anak ingin bertemu dengan ibunya membuncah dalam hatinya.
"Benci sama mama, galak. Tapi mau ketemu sama mama. Mau minta duit buat berobat," ujarnya polos.
Fatimah mengungkapkan kebingungannya untuk biaya berobat sang cucu. Pekerjaan Hidayat yang hanya seorang kuli bangunan dirasa tak cukup untuk membiayai Chyntia hingga sembuh. Sejak pertama kejadian, ia telah membawa Chyntia ke dokter di Rumah Sakit Pasar Rebo dua kali.
"Ke dokter habis Rp 250.000 sama obat, kemarin berobat Rp 360.000. Buat biaya ke dokter ya kami pinjam uang masjid Rp 500.000. Ya namanya kami orang begini, Mas, mau dari mana lagi?" ujarnya.
Kini, Fatimah hanya bisa pasrah dengan keadaan. Pihak kepolisian dari sektor Ciracas yang sesaat setelah kejadian berada di lokasi tidak mengamankan Dina. Dengan disaksikan Ketua RW 03 Susukan, Dina berjanji dan membuat pertanyaan bahwa tidak akan mengulangi perbuatan kasarnya terhadap sang anak.
readmore »»  

Italia Berhasil Tindak Pengemplang Pajak


 Upaya Pemerintah Italia untuk bertindak keras terhadap para pengemplang pajak berhasil. Hanya dalam kurun empat bulan, pemerintah berhasil mengumpulkan tambahan pajak sebesar 7,9 miliar dollar AS.

Polisi Italia dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa dari hasil audit berbagai macam bisnis, termasuk resor musim dingin, perhotelan, dan toko roti, banyak yang tidak membayar pajak sesuai ketentuan yang berlaku.

”Pihak yang paling banyak mengemplang pajak adalah sektor industri perdagangan grosir dan sektor ritel, konstruksi bisnis, perumahan, dan industri katering,” demikian pernyataan dari Guardia de Finanzia.

Ada sekitar 2.100 individu ditangkap dalam pengejaran untuk menambah pajak tersebut. The Telegraph menulis, sebagian besar yang ditangkap tidak membayar pajak lebih dari satu tahun. Anehnya, gaya hidup mereka masih sangat nyaman.

Salah satu pemilik hotel di Grado dengan enteng menyatakan, dia lupa membayarkan pajaknya. Ampun....
Sumber :
Kompas Cetak

readmore »»  

Tugboat Meledak di Qatar, 4 WNI Tewas


 

Sebuah tugboat meledak di kilang minyak di lepas pantai Qatar pada Minggu, 29 April 2012. Enam orang tewas, empat di antaranya dilaporkan adalah warga negara Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene kepada VIVAnews, Senin 30 April 2012. Dia mengatakan, insiden naas itu terjadi di lepas pantai Ras Laffa. KBRI di Doha menginformasikan bahwa empat orang WNI meregang nyawa dalam peristiwa tersebut.

"Saat ini jenazah sedang disemayamkan di rumah sakit al-Khor, sekitar 60 kilometer dari Doha. Staf kedutaan sedang menuju ke sana, mungkin sudah tiba," kata Tene.

Tene mengaku belum mendapatkan konfirmasi nama-nama korban yang tewas. Namun, dia mengatakan mereka adalah pegawai perusahaan tugboat Nakilat SvitzerWijsmuller Qatar.

Belum diketahui penyebab ledakan tersebut. Kedutaan Besar Qatar belum dapat dihubungi untuk mendapat khonfirmasi lebih lanjut.
readmore »»  

Pengendara Mobil Umbar Tembakan di Palmerah


Suara tembakan terjadi di depan kantor Kompas TV, Jakarta Pusat pada Senin (30/4/2012) pukul 14.00 WIB. Tembakan diduga berasal dari seorang pengendara mobil dengan plat milik Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Salah seorang saksi mata, Andri, menuturkan tembakan itu bermula saat mobil Toyota Avanza dengan plat milik TNI bersenggolan dengan sebuah sepeda motor. Pengendara sepeda motor itu berusaha memperingatkan sang pengendara mobil.

"Sepertinya yang oknum TNI itu nggak terima dan langsung mengumbar tembakan sebanyak dua kali ke udara," ucap Andri, Senin, di Jakarta.

Ia menjelaskan bahwa akibat perselisihan antara dua pengendara itu, arus lalu lintas sedikit tersendat. "Semua kendaraan di sana langsung berhenti karena ada tembakan.

"Sementara warga enggak ada yang berani melerai karena takut," papar Andri.
Tak lama berselang, datang sebuah mobil sedan warna putih dengan atribut Polisi Militer.
"Dari mobil itu, keluar dua anggota TNI berseraham warna hijau tua mendatangi orang yang nembaktadi, akhirnya berhasil dilerai," paparnya.

Peristiwa ini, aku Andri, berlangsung sekitar 20 menit sampai akhirnya dua anggota TNI itu pergi bersama sang pelaku penembakan.

"Yang menembak itu enggak pakai seragam, hanya plat mobilnya Polisi Militer. Dia sendirian di dalam mobil itu sampai akhirnya datang dua anggota TNI," tandasnya.
readmore »»  

Balita Tewas Disiksa Ibu dan Ayah Kandung


Jasad Dina Alfahira, bocah tiga tahun terbujur kaku di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Tubuhnya penuh memar. Bekas pukulan benda tumpul, luka sundutan rokok di kaki dan tangan tampak jelas. Diketahui, pelaku penyiksaan ini adalah ibu tiri dan ayah kandungnya.

“Kita telah menahan dua tersangka. Ibu tirinya yang berinisial I dan Bapaknya yang berinisial R. Keduanya diancam dengan pasal pembunuhan dan ancaman 10 tahun pejara,” ujar Kepala Bagian Humas Polres Cianjur, AKP A. Suprijatna kepada VIVAnews, Senin 30 April 2012.

Selain telah menetapkan dua tersangka yang tak lain orang tua Dina, Polisi saat ini sedang mengumpulkan keterangan beberapa orang saksi yang diantaranya, tetangga dan petugas pemakaman.

Mengapa petugas pemakaman? Suprijatna menjelaskan, pihak yang pertama kali melihat kondisi jasad bayi nahas itu adalah petugas pemakaman umum Sukaluyu.

Mereka enggan memakamkan jenazah Dina yang dibawa oleh kedua orang tuanya Rudi dan Imas karena penuh luka di seluruh bagian tubuh. Setelah tak diterima, lantas jenazah dibawa oleh kedua orang tuanya ke RSUD Cianjur.

“Kita sedang mencari motif dibalik penganiayaan yang menyebakan balita Dina meninggal,” katanya.

Sementara, Kepala Ruang Pemulasaraan Jenazah dan Forensik Kamar Mayat RSUD Cianjur, Udin Wahyudin mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan fisik luar, kuat dugaan ada unsur penyiksaan.

Udin menyebutkan, hampir di seluruh bagian tangan dan kakinya terdapat luka sundutan rokok. Kedua kelopak matanya memar menghitam, kepala bagian depan dan belakang bengkak dan memar. Tak hanya itu, pada lipatan kedua daun telinga terdapat luka lecet, termasuk luka lecet pada betis.

Mendapati kondisi tak lazim ini, pihaknya langsung menghubungi Polisi.

Kedua orang tua Dina langsung dibawa dari kamar mayat untuk dimintai keterangan oleh Polisi. Dari sini diketahui kejadian nahas yang dialami Dina terungkap.

Penganiayaan telah dilakukan oleh kedua orang tuanya pada Sabtu 28 April 2012 di rumah kontrakan di Kampung Baru RT 01/21 Kelurahan Sayang Kecamatan/Kabupaten Cianjur.

Dituturkan Ketua RT setempat, Pepe Sape’i (63), keluarga pasangan Rudi dan Imas ini memang tertutup. Hampir tidak penah dirinya melihat keluarga ini berbaur dengan tetangganya.

“Anaknya itu memang sering disiksa orangtuanya. Malah tidurnya sengaja ditempatkan di dapur. Dina tidak pernah terlihat bermain di luar bersama anak lainnya,” ungkap Sape’i.

Selain itu, Rudi dan Imas juga tidak melapor ke pengurus wilayah setempat sejak kedatangannya. Mereka juga tidak membawa surat pindah dari tempat asalnya. Termasuk tak memiliki kartu tanda penduduk (KTP). Saat ini, mereka Rudi dan Imas berada di Polres Cianjur untuk dimintai keterangan dan mempertanggung jawabkan perbuatannya.
readmore »»  

Mantan Sekretaris Ditjen Pajak Jadi Tersangka




Kejaksaan Agung kembali menetapkan satu tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Sistem Informasi Teknologi di Direktorat Jenderal Pajak. Mantan Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak berinisial ASA ditetapkan menjadi tersangka. 

"Tersangka ASA dijadwalkan untuk diperiksa hari ini," kata juru bicara Kejaksaan Agung Adi Toegarisman di kantornya, Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin 30 April 2012.

Dalam kasus ini Kejaksaan sudah ada empat tersangka. Mereka yakni RNK sebagai ketua panitia lelang, Bahar sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK), Pulung Sukarno, dan Direktur Utama PT Berca Hardaya Perkasa, Liem Wendra Halingkar.

Menurut Adi Toegarisman, ASA ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan surat perintah penyidikan nomor 41 tanggal 24 April 2012. "Peran ASA dalam kasus ini adalah sebagai kuasa pengguna anggaran dalam proyek tahun 2006," kata dia.

Dugaan korupsi Sistem Informasi Teknologi pada Ditjen Pajak ini diketahui setelah ditemukan kejanggalan senilai Rp12 miliar dari nilai proyek Rp43 miliar. Kejanggalan itu terendus Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 

Hasil temuan BPK itu berupa penyimpangan tidak sesuainya perangkat dibanding spesifikasi dalam kontrak awal. Dalam proses penyidikan itu telah diperiksa sekitar 25 saksi. 

Para tersangka diduga melakukan manipulasi terhadap proyek pengadaan informasi itu. Adi menuturkan dalam proses pelaksanannya, ketika proyek berjalan, muncul perubahan spesifikasi teknis yang tidak sesuai dengan prosedur. Yaitu menyesuaikan dengan penawaran dari PT B.
readmore »»  

Sudah Dihukum, Kader Demokrat Masih Aktif di DPRD Riau

Partai Demokrat Riau tampak enggan melepas kadernya yang terjerat hukum. Faktanya, dua anggota DPRD Riau dari partai berlambang bintang merah putih itu, Tengku Azwir dan Thamsir Rahman, yang sudah dihukum dan menjalani persidangan dalam kasus korupsi, masih saja bertahan di gedung rakyat. 

Padahal, berdasarkan aturan Pasal 339 Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, setiap anggota DPR/DPRD harus diberhentikan sementara (dinonaktifkan) apabila didakwa dengan ancaman hukuman lima tahun atau menjalani dakwaan kasus tindak pidana khusus (korupsi). 

Tengku Azwir sejak enam bulan lalu atau 31 Oktober 2011 telah menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru sebagai terdakwa kasus korupsi penggelapan dana generator listrik sebesar Rp 7,9 miliar.

Azwir disidang dalam kapasitas sebagai mantan Sekretaris Daerah Rokan Hulu. Hakim bahkan sudah memvonis Azwir selama satu tahun penjara pada 11 April 2012. Hanya, Azwir belum dihukum badan dan sedang melakukan banding. 

Adapun kader Partai Demokrat Riau lainnya, Thamsir Rahman, Wakil Ketua DPRD Riau, juga sudah menjadi terdakwa kasus korupsi di PN Pekanbaru sejak 21 Maret lalu. Sampai saat ini, Thamsir masih aktif di DPRD Riau. Ketua DPRD Riau Johar Firdaus yang dihubungi hari Minggu (29/4/2012) mengakui, Thamsir dan Azwir masih aktif di DPRD Riau. Namun, menurut Johar, dia tidak memiliki hak mengusulkan penonaktifan kedua kader Partai Demokrat itu. 

"Masalah itu merupakan (persoalan) internal partai. Inisiatif penonaktifan semestinya berasal dari partai yang bersangkutan," ujar Johar. 

Keputusan DPP lambat 
Secara terpisah, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Riau Koko Iskandar mengatakan, pihaknya tidak mempertahankan kader partai yang tersangkut hukum. Dalam kasus Thamsir dan Azwir, pihaknya sudah menyurati Ketua Umum Partai Demokrat di Jakarta sejak kasus itu disidangkan. Namun, sampai sekarang belum ada jawaban. 

"Kami belum mengambil tindakan karena belum ada keputusan atau arahan dari DPP (Partai Demokrat) di Jakarta. Selain itu, keduanya masih dapat menjalankan tugas-tugas di DPRD, jadi mereka tentu saja masih aktif. Kalau ada keputusan DPP, pasti segera kami jalankan," ujar Koko. 

Terhadap Tengku Azwir yang sudah divonis hakim, kata Koko, partainya juga belum dapat mengambil tindakan mengingat Azwir tidak diperintahkan pengadilan untuk segera dipenjara. Lagi pula, yang bersangkutan masih mengajukan banding. Partai Demokrat Riau akan mengambil tindakan apabila Azwir sudah dihukum secara fisik di penjara. 

Menurut Koko, kalaupun DPP Partai Demokrat di Jakarta belum mengambil tindakan, penonaktifan anggota DPRD di tingkat provinsi yang bermasalah secara hukum dapat dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri atas usulan Badan Kehormatan (BK) DPRD Riau. Namun, sampai kemarin, BK DPRD Riau belum melakukan pembicaraan terkait masalah itu.
readmore »»  

Tujuh Tahun Harta Angie Melonjak Tajam


Harta tersangka kasus suap Wisma Atlet, Angelina 'Angie' Sondakh melonjak tajam dalam tujuh tahun. Perlu diterapkan pembuktian terbalik dan jerat pasal pencucian uang bagi anggota DPR sejak 2004 ini tentang asal-muasal hartanya. Berikut ini harta tersebut.
GAJI: Rp 20 juta (Angka ini muncul saat Angie bersaksi di persidangan Nazaruddin)
A. Laporan Harta Tahun 2003
Total harta: Rp 618 juta plus US$ 7.500.
Harta tak bergerak: tanah dan bangunan di Tangerang, Banten, senilai Rp 151 juta.
Harta bergerak: batu mulia senilai Rp 38,7 juta, giro dan setara kas seharga Rp 50 juta dan US$ 7.500.
Kendaraan: Rp 377,9 juta, terdiri atas Hyundai Trajet 2002 (Rp 209,5 juta) dan Toyota Vios (Rp 168,4 juta).
B. Laporan Harta 21 Juni 2010
Total harta: Rp 6,55 miliar plus US$ 9.628.
Harta tak bergerak
Rp 2,825 miliar, terdiri atas tanah 1.000 meter persegi di Kabupaten Bandung. Tanah dan bangunan 144 m2 dan 85 m2 di Tangerang. Tanah dan bangunan seluas 316 m2 dan 160 m2 di Jakarta Timur.
Harta bergerak lainnya
Rp 165 juta, terdiri atas logam mulia dan batu mulia. Surat berharga (Rp 1,21 miliar). Giro dan setara kas lainnya (Rp 770,6 juta).
Kendaraan:
Rp 1,184 miliar, terdiri atas BMW X5 keluaran 2005 (Rp 630 juta), Honda CRV 2008 (Rp 174 juta), Toyota Kijang Innova 2008 (Rp 180 juta), BMW 2009 (Rp 150 juta), dan kendaraan merek Bombardier 2001 seharga Rp 50 juta.
Utang/piutang: tidak ada.
C. PERAN DALAM KASUS WISMA ATLET
Fee untuk DPR
Terlibat dalam perencanaan anggaran, lobi, dan pengaturan alokasi fee untuk anggota DPR.
BUKTI:
# Percakapan Nazaruddin dan Mindo Rosalina Manulang, anak buah Nazar, melalui pesan pendek BlackBerry pada 2 Mei 2010 diketahui Angie meminta uang pengurusan proyek di DPR dengan istilah ”semangka”.
# Percakapan antara Angie dan Rosa melalui pesan BlackBerry pada 22 Juni 2010, Angie sebagai perantara penyerahan uang kepada "Ketua Besar".
SAKSI:
Yulianis, anggota staf keuangan perusahaan Nazaruddin, mengaku menyerahkan fee 5 persen dari nilai proyek Rp 191 miliar ke DPR pada 2010. Uang itu, menurut Yulianis, diserahkan melalui Rosa, yang kemudian menyerahkannya kepada dua anggota Badan Anggaran DPR dari Komisi Olahraga. Salah satu orang itu, kata Yulianis, ”Angelina Sondakh.”
Rosa mengungkapkan adanya istilah ”apel” merupakan permintaan Angie. Apel diketahui sebagai istilah uang yang bakal diserahkan kepada »Bos Besar”. Ini terlihat dalam percakapan antara Rosa dan Angie via BlackBerry pada 22 Juni 2010.
readmore »»  

Cegah Kasus Seks, Surabaya Bikin Bus Wanita




Pemerintah Kota Surabaya merespons keluhan warganya atas kasus-kasus pelecehan seksual yang dialami wanita di angkutan umum. Hari ini, Senin 30 April 2012, Pemerintah Kota Surabaya meluncurkan 13 unit bus Damri khusus perempuan. 

"Dengan bus itu, pemerintah ingin memberikan rasa aman dan nyaman saat berada di atas kendaraan umum," kata Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota, Surabaya, Jawa Timur. 

Tri mengakui, pengadaan bus khusus kaum hawa ini untuk mengantisipasi segala persoalan perempuan di moda transportasi umum. Tri mengambil contoh kasus-kasus kriminal dengan wanita menjadi korban angkutan umum Jakarta. Tri mengakui, kasus-kasus perkosaan dan pelecehan kerap terjadi di angkutan umum. 

Hal itu berimbas pada penumpang wanita di angkutan umum Surabaya. "Di Surabaya, jumlah penumpang perempuan untuk angkutan umum semakin turun," kata Walikota yang masuk jajaran Walikota Terbaik di Dunia ini. 

Risma menyebut, pengadaan bus khusus perempuan bagian dari program yang merespon kebutuhan masyarakat. Di bus khusus ini, Tri ingin benar-benar memanjakan penumpang. Semua awak bus, pengemudi dan kondektur, dilakoni perempuan. Tarif bus ini bervariasi mulai Rp2.100 sampai Rp5.000 per orang untuk sekali jalan. 

Rute yang ditempuh antara lain jurusan Terminal Purabaya-Tanjung Perak, Jalan Raya Darmo. Sedangkan untuk P 2 jurusan Purabaya-Tambak Oso Wilangun dan yang lain jurusan Juanda-Tanjung Perak dan sebaliknya.

"Untuk jalur menuju Terminal Tambak Oso Wilangon misalnya, itu adalah jalur "keras." Kendaraan yang melintas besar-besar termasuk jenis truk kontainer. Itu berisiko tinggi untuk keselamatan pengendara roda dua," kata dia.




vivanews
readmore »»  

Minggu, 29 April 2012

Mulai Besok, Lawan Arus di Tol Semanggi-Cawang



Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan PT Jasa Marga berencana melakukan rekayasa lalu lintas tol dalam kota ruas Semanggi-Cawang mulai Selasa (1/5/2012) besok.

Satu dari tiga jalur di tol arah Semanggi menuju Cawang akan dipakai untuk arus kendaraan yang datang berlawanan, yaitu dari Cawang menuju Semanggi. Sistem lawan arus (contraflow) ini akan diberlakukan pada setiap hari kerja mulai pukul 06.00 hingga pukul 10.00.

Kepastian adanya pengambilan satu jalur untuk lawan arus tersebut disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Dwi Sigit Nurmantyas dan Direktur Operasi PT Jasa Marga Hasanudin, Minggu (29/4/2012).

”Rekayasa lalu lintas ini agar kendaraan yang dari Cikampek-Jagorawi dan Tanjung Priok tidak tersendat. Contraflow-nya mulai dari depan Bukopin sampai dengan Gedung DPR,” kata Dwi Sigit.

Hasanudin memaparkan, kebijakan rekayasa lalu lintas ini diambil mengingat ruas tol dalam kota mulai dari Cawang sampai Kuningan mengalami kepadatan luar biasa.

Pada jam sibuk volume/kapasitas rasionya 1,4. Artinya, laju kendaraan sangat lamban. Adapun volume/kapasitas rasio arah sebaliknya, 0,67, atau arus bergerak lancar.

Kepadatan arus lalu lintas di ruas Cawang-Semanggi itu menyebabkan ekor antrean kendaraan mencapai gerbang Tol Cililitan bahkan kadang mencapai Tol Jagorawi.

Salah satu penyebabnya karena volume lalu lintas keluar Kuningan atau Tegal Parang sangat besar, sedangkan jalan di arteri terdapat penyempitan.

”Untuk mengurangi beban lalu lintas di ruas Cawang-Kuningan, kami akan memberlakukan contraflowatau lawan arus lalu lintas mulai dari Cawang sampai dengan menjelang Semanggi, pada pukul 06.00 sampai pukul 10.00 setiap hari kerja mulai 1 Mei ini,” jelasnya.

Sistem lawan arus ini dilakukan dengan mengambil satu jalur Semanggi-Cawang (Jalur B) untuk digunakan arus lalu lintas kendaraan yang menuju Semanggi (jalur A).

Saat sistem ini diberlakukan, kendaraan dari arah Cawang-Semanggi diarahkan masuk ke jalur lawan arus melalui bukaan di Km 3+050.

Kemudian, pengguna jalan memiliki dua opsi untuk masuk ke jalur normal (Jalur A) lagi melalui bukaan di Km 7+150 atau Km 8+600.

Hasanudin menambahkan, pemberlakuan sistem ini tidak selamanya, tetapi sampai pembangunan Jalan Tol JORR W2 Utara selesai seluruhnya. Setelah ruas tol JORR itu selesai, diharapkan volume lalu lintas tol dalam kota akan terbagi sebagian ke JORR.
readmore »»  

Aksi Dahlan Gelisahkan Politisi untuk Pemilu 2014


Manuver dan kiprah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Ishkan menggelisahkan sebagian politisi, terutama untuk persaingan di Pemilihan Umum 2014. Dahlan yang banyak mendapat simpati dan dukungan dari masyarakat dianggap sebagai saingan potensial dalam pemilu tersebut.
»Dahlan Ishkan dianggap saingan atau rival 2014, entah sebagai calon Presiden atau calon Wakil Presiden,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, Minggu 15 April 2012.
Ia menyatakan, ada beberapa politisi yang merasa tidak nyaman dengan Dahlan. Rasa tidak nyaman ini muncul, menurut dia, karena kiprah Dahlan selalu membuat heboh di kalangan masyarakat kelas menengah. Masyarakat dinilai memberikan respon positif kepada mantan Direktur Utama PLN ini. »Simpati dan dukungan publik tinggi padanya,” kata Ramadhan.
Ia menyebut salah satu aksi Dahlan yang cukup menyita perhatian publik adalah insiden macet di pintu toll Semanggi. Ia memaparkan, masyarakat menilai Dahlan sebagai sosok yang memiliki gaya hidup sebagai pekerja, jauh dari gaya birokrat, dan sangat berkarakter populis. »Ini justru menggelisahkan bagi sebagian politisi,” katanya.
Terkait dengan interpelasi yang diajukan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Ramadhan menyatakan, ada indikasi upaya sistematis untuk menghentikan kiprah Dahlan. Ia juga menyatakan, DPR silakan saja menyampaikan interpelasi. Akan tetapi, bila argumentasinya lemah maka interpelasi hanya tinggal sensasi. ”Kali ini ada upaya interpelasi, besok lusa mungkin asasinasi karakter,” kata Ramadhan.
Sebelumnya, sejumlah anggota DPR mengajukan hak interpelasi terhadap Dahlan terkait Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor 236 Tahun 2011. Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie atau Ical menyampaikan, anggota Golkar adalah yang mengusung interpelasi ini.
Sebanyak 38 anggota DPR dipimpin Wakil Ketua Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, telah mengajukan hak interpelasi ke pimpinan DPR untuk mendapat penjelasan dari pemerintah atas kebijakan Dahlan menerbitkan Keputusan Menteri tersebut. Permasalahannya adalah Dahlan mendelegasikan sebagian wewenang Menteri BUMN kepada pejabat eselon I, dewan komisaris, dan direksi BUMN.
FRANSISCO ROSARIANS
readmore »»