Sebuah video yang diunggah di Youtube dan diberitakan laman Inggris Daily Mail,
pekan ini, memperlihatkan sekumpulan orang yang diduga tentara Suriah
pimpinan Bashar al-Assad mengubur hidup-hidup seorang informan media.
Dalam
video berdurasi sekitar 1 menit tersebut, terlihat beberapa tentara
mengelilingi sebuah liang di tanah. Mengejutkan, dalam liang tersebut
ada seorang pria yang telah dikubur hingga ke leher. Dia masih hidup,
merintih kesakitan, matanya ditutupi kain hitam.
Menurut catatan
awal video tersebut, pria yang dikubur itu adalah informan kantor berita
Al-Jazeera dan Al-Arabiya yang kerap mengirimkan rekaman kekejaman
tentara Assad. Dalam percakapan, seorang tentara mengatakan kepada
atasannya, bahwa mereka telah melakukan apa yang diperintahkan.
"Apa yang kalian temukan dari binatang ini?" kata pria yang sepertinya adalah komandan pasukan.
Prajuritnya
mengatakan bahwa mereka menemukan identitasnya dan kamera yang
digunakan untuk merekam. prajurit lainnya mengatakan bahwa lelaki itu
berasal dari Al-Qussair dan tertangkap basah merekam di sana.
Tidak
lama, seorang tentara langsung mengubur pria malang tersebut, yang
merintih kesakitan sambil menyebutkan nama Allah. "Asyhadu alla ilaha
illallah (Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah). Ampuni saya,"
ujarnya.
Bukannya menghentikan aksinya, para tentara malah
semakin mengubur kepalanya dengan tanah dan debu. "Katakan "La ilaha
illa Bashar (Tiada Tuhan selain Bashar) kau binatang!" kata seorang
tentara.
Desak PBB
Video ini telah ditonton lebih dari 250.000 orang dari seluruh dunia.
Kebanyakan komentar menyerukan PBB untuk bertindak tegas. Video ini
belum dapat dikonfirmasikan kebenarannya.
Kekerasan dan kebiadaban tentara Suriah telah berlangsung hampir
setahun sejak 2011, tapi belum ada tindakan komunitas internasional
terhadap hal ini.
Resolusi Dewan Keamanan PBB atas rekomendasi
Liga Arab sebelumnya dimentahkan oleh veto China dan Rusia. Gencatan
senjata yang diklaim oleh kubu Assad juga tidak efektif, masih banyak
kekerasan dimana-mana.
Menurut laporan PBB bulan lalu, jumlah
korban tewas telah lebih dari 8.000 orang, ratusan di antaranya adalah
anak-anak. Tank-tank dan perangkat tempur berat milik Assad masih berada
di berbagai kota, siap menebar teror.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar