Minggu, 27 Mei 2012

Ribuan Sopir Truk Mengamuk di Pelabuhan Merak


Ribuan sopir angkutan barang merusak beberapa fasilitas pelabuhan penyeberangan Merak, Serang, Banten, Minggu malam 27 Mei 2012. Sopir-sopir truk itu merasa kesal bukan kepalang karena telah mengantre untuk menyeberang selama 5 hari. 

Pantauan VIVAnews, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 20.00 WIB itu mengakibatkan sejumlah fasilitas rusak. Fasilitas yang dirusak antara lain Kantor Pusat Koordinasi Pengendailan Selat Sunda, 1 unit mobil derek milik Dinas Perhubungan Provinsi Banten yang diparkir di depan kantor itu, dan beberapa pagar pembatas.

Kemarahan para sopir dipicu lamanya antrean untuk menyeberang ke Bakauheni. Sebagian besar dari mereka telah mengantre selama lima hari. Faktor kedua yang diduga memicu kemarahan adalah adanya biaya jalur tembak. 

Biaya pungutan liar yang diterima sejumlah oknum pengamanan itu disinyalir untuk memudahkan sopir lain agar tidak mengantre. Mereka yang membayar Rp100 ribu sampai Rp200 ribu dipersilakan untuk melenggang menyeberang. 

Usai perusakan, perwakilan para sopir dan Kepala Cabang PT Angkutan Sungai Dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Utama Merak, La Mane, sedang berunding dalam ruangan. 

Akibat peristiwa ini, antrean penyeberangan kendaraan pengangkut barang semakin panjang. Buntut antrean hingga mencapai KM 95 dari pelabuhan. Panjang antrean mencapai sekitar 10 kilometer. Penyeberangan untuk kendaraan pengangkut barang pun terganggu. 

Akibat antrean ini, jalur untuk mobil pribadi maupun bus dialihkan melalui Cilegon Timur dan Cilegon Barat. Tetapi dermaga untuk mobil pribadi dan bus tidak terganggu. 

Perusakan ini juga mengakibatkan satu orang satpam luka-luka karena dikeroyok. Beruntung, petugas keamanan itu tidak tewas hanya mengalami luka-luka. Saat ini, massa terlihat ditahan puluhan anggota polisi karena berupaya masuk ke gedung utama ASDP. Jarak dari gedung utama ke gedung yang sudah dirusak itu sekitar 300 meter.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar