Informasi yang dihimpun Solopos.com dari warga sekitar, menyebutkan sekitar pukul 08.00 WIB, korban yang merupakan anak sulung pasutri Parno dan Sunarni bersama dengan tiga rekannya hendak pergi ke Sungai Keduwang. Tiga rekan yang masih satu sekolah itu adalah Burhan, Fajar dan Huda. Mereka pergi ke sungai untuk mancing. Karenanya mereka telah membawa alat pancing sendiri-sendiri.
Kepala Desa (Kades) Gemawang, Suwarno menceritakan, saat kejadian korban berada di sisi selatan sungai sementara tiga rekannya berada di utara. Menurutnya, ketiga rekannya tidak tahu proses awalnya tetapi melihat tubuh korban sudah terjun ke sungai. “Ketiga rekan korban tidak menyangka kalau tenggelam. Setelah ditunggu-tunggu tubuh korban tidak nongol ketiganya berteriak dan berlari ke arah kampung.”
Selang satu jam atau sekitar pukul 09.00 WIB, tubuh korban ditemukan warga sekitar 25 meter arah hilir dari tempat kejadian. “Ketiga rekan korban mengira korban jeguran dengan meloncat dari atas tebing ke air sungai. Korban ditemukan tak jauh dari lokasi.”
Suwarno menyatakan, mereka bermaksud refreshing setelah usai UN. Sementara Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika melalui Kapolsek Ngadirojo, AKP Darmanto menyatakan, warga Glogok, Desa Gemawang ditemukan tewas di Dung Nguter, Desa Gemawang.
“Korban bermaksud mancing setelah UN usai tetapi justru tenggelam. Hasil visum tim medis Puskesmas Ngadirojo tak ditemukan tanda-tanda mencurigakan yang menjurus pada tindak kriminal.”
Selain itu, jelasnya, keluarga korban juga tak menghendaki anak sulungnya diautopsi sehingga korban diserahkan untuk dimakamkan. Salah seorang warga setempat, Yatmin menyatakan hari ini korban langsung dimakamkan di permakaman umum setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar