Jumat, 11 Mei 2012

Pemkab Sukoharjo Temukan Penyelewengan LPG 3Kg

SUKOHARJO-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sukoharjo masih menemukan adanya rembesan bahan bakar bersubsidi LPG 3 kilogram (kg) dari luar daerah ke sejumlah wilayah perbatasan di Kota Makmur.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Kabupaten Sukoharjo, Bambang Sri Setyono, menyatakan temuan terakhir kasus rembesan LPG 3 kg terjadi di Kecamatan Kartasura dan Kecamatan Gatak. Dia mengatakan hal itu diketahui saat kegiatan pengawasan peredaran LPG 3 kg oleh tim Pemkab di sejumlah wilayah kecamatan di Sukoharjo utara, April silam.

“Sampai dengan April masih ada temuan (bocoran), tetapi jumlahnya tidak banyak. Kasus terakhir kami ungkap di Makamhaji (Kartasura) dan di Gawok (Gatak) dimana ada tabung LPG 3 kg dengan segel berwarna pink yang seharusnya hanya untuk diedarkan di Kota Solo,” ungkapnya kepada solopos.com mewakili Kepala Disperindag, Sriyono, Jumat (11/5/2012).

Bambang menjelaskan setiap tabung LPG 3 kg untuk wilayah Kabupaten Sukoharjo dilengkapi segel berwarna hijau. Namun dalam pengawasan di daerah-daerah perbatasan, kata dia, tidak jarang ditemukan peredaran tabung LPG 3 kg dengan segel warna lain yang seharusnya hanya bisa didapat di wilayah peruntukan dan tidak diperbolehkan masuk ke Kota Makmur.

Terkait rembesan LPG 3 kg dari luar daerah tersebut, ia menegaskan beberapa kecamatan di perbatasan dengan kabupaten/kota lain menjadi prioritas program pengawasan. “Jadi dalam rangka mencegah masuknya LPG 3 kg dari Kota Solo, Karanganyar, Klaten, Boyolali, atau Wonogiri, wilayah-wilayah perbatasan ini kita prioritaskan pengawasannya,” tandasnya.

Bambang menambahkan kasus kebocoran LPG 3 kg dari luar daerah harus diatasi karena mengganggu peredaran kuota lokal. Menurutnya, jika banyak kebutuhan warga dipenuhi dari luar daerah, pasokan LPG 3 kg untuk Sukoharjo justru sulit terserap.

Kepala Divisi Pengawas LPG 3 kg Hiswana Migas Wilayah Solo, Budi Prasetyo, tidak menampik masih adanya kebocoran peredaran LPG 3 kg di berbagai daerah. Namun dia menyatakan jumlahnya sudah jauh berkurang dan tidak berefek signifikan.

“Memang masih ada kebocoran, tapi hanya sedikit. Selama ini kami mendengar keluhan masyarakat dan proaktif mengawasi” tegas Budi yang ketika dihubungi solopos.com sedang dalam pengawasan di Tawangsari, kemarin.


solopos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar