Sabtu, 12 Mei 2012

Indonesia Segera Tinggalkan Rezim Konsumsi


Komposisi faktor penopang pertumbuhan ekonomi mulai bergeser dari konsumsi ke investasi. Dengan demikian, Indonesia akan sedikit terbebas dari tekanan yang disebabkan oleh kenaikan harga komoditas, yang biasanya berdampak langsung pada daya beli masyarakat, terutama turun naiknya harga beras.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan hal tersebut di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/5/2012).

Menurut Hatta, komposisi faktor penopang ekonomi itu akan mulai terjadi pada tahun 2013. Indikasi kenaikan pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi mulai terlihat pada Triwulan I 2012, ketika terjadi pertumbuhan investasi yang cukup besar, yakni di level 32,8 persen.

"Pada triwulan pertama 2012 masih konsumsi yang mendominasi, namun pada tahun 2013 investasi akan mendominasi mengalahkan konsumsi dengan angka tiga persen lebih besar. Itu menunjukkan investasi menjadi faktor pendorong ekonomi utama mulai tahun depan," tutur Hatta.

Dengan komposisi baru tersebut, investasi akan tumbuh pada kisaran 6,8 persen - 7,2 persen pada tahun 2013. Seperti diberitakan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2012 dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2011 didukung oleh kenaikan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 9,9 persen.

Komponen konsumsi pemerintah mendukung 5,9 persen, lalu komponen konsumsi rumah tangga di urutan ketiga terbesar, yakni 4,9 persen. Demikian halnya dengan komponen ekspor barang dan jasa yang meningkat sebesar 7,8 persen. Adapun komponen impor barang dan jasa naik 8,2 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar