Minggu, 20 Mei 2012

DESA SEBOTO, Kembangan Tanaman Sayur Dengan Polybag



Rombongan Wakil Bupati Boyolali, Agus Purmanto berkunjung ke Dukuh Dungus, Desa Seboto, Kecamatan Ampel, Boyolali beberapa waktu lalu. Masyarakat desa setempat berhasil mengembangkan tanam sayur memakai polybag.

Penduduk Dukuh Dungus, Desa Seboto, Kecamatan Ampel, Boyolali patut diacungi jempol. Mereka berhasil mengembangkan budidaya tanaman sayur menggunakan media polybag. Semakin terbatasnya lahan tanaman, membuat warga berpikir keras agar tetap produktif dengan lahan yang seadanya.

Selama kurang lebih enam bulan, mereka mendapat pendampingan langsung dari Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah. Masyarakat setempat dibimbing untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga. Salah satunya mengembangkan tanaman sayur dengan media polybag.

Warga dari dua RT yakni RT 001 dan RT 003 Dukuh Dungus, Desa Seboto berupaya memanfaatkan lahan yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Kepala Desa Seboto, Kamali mengatakan, ide ini muncul dari warganya sendiri yang kemudian didukung penuh dari pihak desa. Di samping itu, wilayahnya mendapat kesempatan pendampingan dari ahli di bidang pertanian.

Tanaman sayur yang dikembangkan pun beraneka ragam. Mulai dari kubis, loncang, lombok dan sebagainya. Sejumlah jenis sayuran itu dibudidayakan dengan polybag sehingga tidak memakan lahan yang banyak seperti halnya tanaman sayur yang berada di lereng pegunungan.

“Selain lahan yang terbatas, warga bisa memanfaatkan waktu luang untuk berkebun. Hasil kebun itulah untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Jika ingin memasak, tinggal memetik sayuran,” tutur Kades Seboto saat ditemui wartawan di sela kunjungan Wakil Bupati Boyolali, Agus Purmanto ke Desa Seboto belum lama ini.
Kades menjelaskan warganya tidak hanya mengembangkan tanaman sayur melainkan juga hewan ternak berupa kambing serta perikanan. Desanya terpilih menjadi desa mandiri pangan yang terdapat kawasan rumah pangan lestari.

Peneliti Utama BPTP Jawa Tengah, Agus Hermawan menambahkan, Desa Seboto merupakan model kawasan rumah pangan lestari (MKRPL). Di dalam kawasan ini, warga diajarkan untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Baik itu di bidang pertanian, peternakan hingga pangan lainnya.

“Nantinya kita akan kembangkan ke seluruh desa. Desa percontohan yang sudah berhasil adalah seperti di Kabupaten Karanganyar. Ada desa terpadu yang bisa mengembangkan semua aspek itu,” ujarnya.

solopos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar