Jumat, 11 Mei 2012

Evakuasi Dilakukan Secara Estafet dengan Heli


Proses evakuasi jenazah korban jatuhnya Sukhoi Superjet 100 masih dilakukan dengan menggunakan helikopter. Sulitnya kondisi geografis lokasi di Gunung Salak, menyebabkan tim evakuasi sulit membuat landasan heli di sekitar lokasi jatuhnya Sukhoi.

Ini menyebabkan evakuasi dilakukan secara estafet menggunakan helikopter. "Jenazah diestafet dari Pasir Pogor. Kemudian dialihkan untuk dibawa helikopter lain untuk dikirim ke Halim," kata Komandan Landasan Udara Atang Sanjaya Bogor, Marsekal Pertama Tabri Santoso, Sabtu, 12 Mei 2012.

Dua helikopter Super Puma bertugas khusus untuk bolak-balik dari helipad di Pasir Pogor ke lokasi jatuhnya Sukhoi. Karena sulit membuat landasan di sekitar lokasi, evakuasi kemudian menggunakan jaring.

Setelah itu, kantong jenazah dibawa dari lokasi ke landasan heli di Pasir Pogor. Dari Pasir Pogor, ada delapan heli tipe Bell dan Bolkow yang bersiaga untuk membawa kantong jenazah dari Pasir Pogor ke Halim.

Berdasarkan pantauan VIVAnews, sekitar pukul 11.45, satu kantong berwarna silver kemudian terlihat dievakuasi menuju Halim. Dari Heli Super Puma dengan nomor 3214, kantong itu kemudian dipindahkan ke Halim, dengan menggunakan helikopter dengan nomor AR 1518 milik Basarnas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar