Kamis, 10 Mei 2012

Identifikasi Korban Sukhoi Butuh Dua Pekan



DVI Mabes Polri periksa data keluarga penumpang Sukhoi

Tim forensik dari Mabes Polri akan melakukan identifikasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet-100. Pesawat buatan Rusia itu jatuh di Gunung Salak pada Rabu 9 Mei 2012.
Proses identifikasi membutuhkan waktu selama dua pekan. Namun, hal itu masih tergantung dengan kondisi korban.
"Kalau kami menggunakan metode ilmiah atau DNA, butuh dua pekan supaya bisa memastikan dengan ilmiah keadaan korban," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokes) Polri Brigjen Musadeq Ishak di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat 11 Mei 2012.
Setelah proses identifikasi selesai, korban akan dikembalikan ke pihak keluarga.
Seluruh korban akan dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. Di RS Polri, Musadeq melanjutkan, tim forensik sudah menyiapkan semua kebutuhan untuk proses identifikasi. 

"Kami akan gunakan metode internasional, sesuai dengan prosedur internasional. Kami akan identifkasi secara ilmiah mulai dari sidik jari, metodologi sampai dengan yang paling canggih DNA. Kami akan menggunakan metode biomolekuler," jelasnya.

Untuk mengantisipasi banyaknya jumlah korban yang meninggal, tim ahli forensik dari Mabes Polri akan dibantu oleh tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Selain itu, tim ahli forensik dari Rusia akan membantu proses identifikasi korban.

"Sesuai dengan prosedur internasional, negara yang punya korban, apalagi Rusia sebagai pemilik pesawat, punya kewajiban untuk membantu proses identifikasinya," tuturnya.

Namun, Musadeq belum bersedia memastikan terkait identifikasi korban, sebelum melihat kondisi jenazah. "Kami belum tahu sampai sekarang, apa masih hidup atau bagaimana. Kita tunggu saja," katanya.

Pesawat Sukhoi SJ-100 menabrak tebing Gunung Salak I. Lokasinya berada pada koordinat 0642613 South dan 10644412 East. Tempat itu termasuk wilayah Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.

Pesawat itu hilang kontak sejak Rabu siang pukul 14.33 WIB. Sebelum hilang kontak, pilot pesawat meminta izin turun dari ketinggian 10.000 kaki ke 6.000 kaki. Pesawat itu terlihat berada pada ketinggian 5.800 kaki, atau 200 kaki di bawah izin terbang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar