Rabu, 02 Mei 2012

Jalur Railbus Rawan Kecelakaan


SOLO– Moda transportasi massal railbus jalur Solo–Yogyakarta tidak lama lagi resmi dioperasikan. Namun, jalur railbus ini masih menemui hambatan dan rawan terjadinya kecelakaan.


Pada rute Sukoharjo–Yogyakarta melintasi Solo, fisik railbus dan jalur KA membutuhkan perlakuan khusus. Sejumlah hambatan antara lain banyaknya dahan pohon dan hutan reklame di atas jalur rel dan banyaknya perlintasan KA tanpa palang pintu.Bahkan dalam uji coba pengoperasian railbus Solo–Wonogiri beberapa waktu lalu sempat terjadi insiden kecil.AC railbus remuk lantaran tersangkut cabang pohon besar ”PT KAI minta dua meter dari as rel bebas hambatan.

Muka railbus juga akan dipasang bemper untuk meminimalisasi dampak jika nanti terjadi kecelakaan,” kata Pejabat Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto usai rapat koordinasi terkait railbus bersama Dishub Sukoharjo, Dishubkominfo Wonogiri, Dishubkominfo Solo, PT INKA Madiun, Polresta Surakarta, dan stakeholder lain di Kantor Dishubkominfo Solo, kemarin.

Mengenai pengamanan di palang pintu perlintasan, PT KAI meminta pemegang kebijakan di wilayah memaksimalkan petugasnya. Pada rapat tersebut,PT KAI Daop 6 Yogyakarta mengusulkan opsi tarif railbus Batara Kresna jurusan Sukoharjo–Solo senilai Rp10.000 dan Solo– Yogyakarta Rp20.000. Untuk merealisasikan tarif ini perlu adanya Public Service Obligation (PSO) kepada PT KAI selaku operator railbus. ”Ancar-ancar besaran tarif seperti itu. Saya optimistis bangkitannya tinggi. Besaran tarif ini pun tergantung bagaimana pemerintah setempat meminta adanya PSO ke pemerintah pusat untuk railbus,”papar Eko.

Pemberian PSO dari pemerintah pusat untuk menjaga neraca keuangan PT KAI tetap sehat. Dia memungkinkan tarif railbus lebih murah lagi jika pemerintah pusat berkomitmen memberi kebijakan pelayanan publik untuk railbus. Permintaan PSO untuk railbus perlu segera dilakukan mengingat jadwal perdana operasional moda transportasi massal ini pada Minggu (20/5). ”Hitung-hitungan jika Solo– Sukoharjo Rp10.000 dan Solo– Yogyakarta Rp20.000 tetap saja PT KAI merugi. Maka untuk bisa menutup kerugian, perlu ada PSO,”papar Eko.

Waktu yang semakin mepet ini,PT KAI selaku operator railbussedang menyelesaikan berkas prosedural ke Kementerian Perhubungan Ditjen Perkeretaapian, yakni Berita Acara Serah Terima Operasional (Basto) dan Berita Acara Serah Terima (BAST). Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca Herman Sudrajat memastikan stakeholderdi Solo siap menyambut railbus. ”Halte railbus dan segala aksesorinya kita siapkan. Stakeholderdi sepanjang Jalan Slamet Riyadi sudah menyanggupi. Hambatan berupa tanaman dan reklame juga akan kita bereskan,”ujarnya.

Yosca menginginkan tarif railbus maksimal Rp15.000 di jalur operasinya.Harga itu paling pantas dengan mempertimbangkan tarif bus AC Solo–Yogyakarta hanya Rp10.000. Dalam forum tersebut mengemuka jadwal perjalanan railbus dua kali setiap hari,mulai Senin–Jumat.Pada Sabtu–- Minggu berjalan tiga kali. Di akhir pekan, railbus Batara Kresna berkapasitas 160 penumpang diperkirakan penuh untuk tiga kali perjalanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar